Jumat, 15 Februari 2013

Sembahyang Hindu


 Sebagai salah satu bentuk dari penyerahan diri tunduk taat patuh (penyerahan diri total) Umat manusia kepada kekuasaan yang maha tinggi,yang maha segalanya adalah Sembahyang. Istilah kata sembahyang dipakai oleh umat Hindu sebagai langkah upaya pendekatan diri kepada Penciptanya.Sembahyang secara umum tidak memiliki satu makna sebatas penyerahan diri. Sembahyang memiliki makna yang sangat luas. Sembahyang juga merupakan sebagai bentuk pengakuan penyampaian pujian, ungkapan hormat, sedalam dalamnya dan setulus tulusnya.Kata sembahyang sendiri berasal dari kata Sembah dan Hyang. Artinya sembah kepada Hyang atau menyembah Hyang. kegiatan itulah disebut Sembahyang. Hyang dimaksud adalah Hyang segala galanya, seperti Hyang Widi,Hyang Maha Esa, Hyang Pencipta dan seterusnya. Begitulah HYANG yang tidak tak terbatas hingga sebutan beliau tidak tak terbatas.

Tata Cara Sembah Hyang
    menurut kitab Atharwa Weda XI.1.1, unsur iman atau sradha dalam agama hindu meliputi : Satya, Rta, Tapa, Diksa, Brahma dan Yadnya.

    didalam Reg Weda IX. 113-4 menjelaskan bahwa hidup yang benar merupakan persiapan untuk melakukan persembahyangan. yang diartikan hidup yang benar adalah:

    1. Suci Lahiriah,
    2. Suci Batiniah, dan
    3. Suci Laksana (hidup).
    di dalam Yayur Weda 19.30 terdapat juga uraian yang menjelaskan tahap - tahap tingkatan pencapaian realisasi dalam bakti. adapun tahapan itu diantaranya:

    1. Wrata (brata),
    2. Diksa,
    3. Daksina,
    4. Sraddha, dan
    5. Satya
    dalam rumusannya dikatakan bahwa
    "dengan BRATA orang akan mencapai tingkat DIKSA (orang suci). bila orang hidup dalam kesucian (diksa) maka ia akan memperoleh DAKSINA (rahmat) atau pahala. dengan pahala yang diperoleh ia akan mencapai SRADDHA (peningkatan iman) atau yakin, dan atas dasar keyakinan itulah ia dapat mencapai SATYA atau Tuhan".
    Ketika bersembahyang tidak meminta sesuatu kepada-Nya, selain mengucapkan doa-doa seperti tersebut di atas. Perhatikanlah makna Kekawin Arjuna Wiwaha sebagai berikut:
    "Hana Mara Janma Tan Papihutang Brata Yoga Tapa Samadi Angetekul Aminta Wirya Suka Ning Widhi Sahasaika, Binalikaken Purih Nika Lewih Tinemuniya Lara, Sinakitaning Rajah Tamah Inandehaning Prihati".
    Artinya:
    Adalah orang yang tidak pernah melaksanakan brata tapa yoga samadi, dengan lancang ia memohon kesenangan kepada Widhi (dengan memaksa) maka ditolaklah harapannya itu sehingga akhirnya ia menemui penderitaan dan kesedihan, disakiti oleh sifat-sifat rajah (angkara murka/ ambisius) dan tamah (malas dan loba), ditindih oleh rasa sakit hati.

    Sembahyang dimanapun tempatnya, HYANG  adalah tujuanya,sebagai ciri khusus sembahyang yang  adalah dengan mengawali melantunkan bait Gayatri Matram atau Puja Matram Trisandya. Kemudian dilanjutkan dengan panca sembah.

    Apabila sembahyang dilaksanakan secara berkelompok hendaknya dipinpin oleh seorang yang dapat ditunjuk. Atau dipinpin oleh seorang pemangku.

    Tata Laksana Sembah Hyang



    Senin, 04 Februari 2013

    Piodalan piodalan Di Pura Desa Adat Metra,Yangapi,Tembuku,Bangli

    1. Pura Dalem Agung, Desa Adat Metra jatuh pada Anggarakasih (selasa) Kliwon Kulantir. Pada Tahun 2013 jatuh pada tanggal 5 February 2013.
    2. Pura Puseh Bale Agung Sari Sakti Peninjoan,Desa Adat Metra, jatuh pada Anggarakasih (selasa) kliwon Medangsia.Tahun 2013 pada tanggal 16 April 2013. Pura ini terletak di hulu Desa Pekraman Adat Metra dan berdampingan dengan Pura Penataran Desa Adat Metra. Sering juga warga adat Metra menyebutnya dengan Pura Kanginan. Pura ini merupakan Pura Khayangan jagat dibangun untuk semua umat Hindu. Keberadaan pura ini tertuang di dalam prekempe (prasasti) Desa Adat Metra. Pura ini memiliki 12 pura pengrampen yang semuanya berada di wilayah Desa Adat Metra. Bila piodalan semua prelingga dari pura pura di wilayah desa adat distanakan (ketur turun kabeh) di pura ini. Arca prelingga dari beberapa Desa di luar dari desa adat metra juga turun kabeh ke pura ini, seperti dari Desa Adat Pekraman Gancan Desa Bebalang Bangli, Desa Adat Pekraman Kedui Desa Tembuku, Desa Adat Pekraman Yangapi Desa Yangapi. Pada Upacara tertentu Arca Prelingga dari pura Desa Pekraman Pengotan Desa Pengotan Kintamani,juga Desa Pekraman Pengiyangan juga ketur ke pura ini.
    3. Pura Penataran (Pura Kawan), Desa Adat Metra,
    4. Pura Puseh Bujangga, Desa adat Metra,
    5. Pura Puseh Meduwe Karang, Di Br.pekraman Metra Kaja. Pura ini terletak agak ke dalam di di antara lingkungan Br. Metra Kaja dan Br. Kalanganyar yang merupakan pura pengrampen dari Pura Puseh Bale Agung Sari Sakti Peninjauan. Piodalanya jatuh pada Hari Sabtu Keliwon wuku Wariga. Keunikan di pura ini yaitu bila musim panen tiba berbagai hasil bumi seperti jagung, padi, buah coklat, durian dan lain lain dipersembahkan di pura ini tanpa diolah terlebih dahulu( natural). Hal tersebut di maksudkan selain sebagai ungkapan syukur juga untuk mempertahankan panen agar tetap terhindar dari gangguan hama.
    6. Pura Puser Tasik, di Br. Pekraman Metra Kaja
    7. Pura Puseh Kayu Tulak,di Br.Pekraman Tingas, Desa Adat Metra,
    8. Pura Puseh Kubusuih,di Br.Pakraman Kubusuih ,Desa Adat Metra,
    9. Pura Puseh Manik Gni, di Br. Pakraman Bukti.
    10. Pura Ibu, di Br.pakraman Metra Tengah.
    11. Pura Melanting, di Br.Pakraman Metra Tengah,
    12. Pura Batu Madeg, di Br. Pekraman Metra Kelod
    13. Pura Tugu Lawang, di Br,Pakraman Metra Kelod
    14. Pura Puseh Mudering Jagat, di Br,Pekraman Metra Kelod.
    15. Pura Dalem Pingit, di Br, pekraman Yangapi (sangkanaji)
    Pura pura lain yang diempon oleh Br.Pekraman seperti:
    1. Pura Puseh Bengang, di Br. pekraman Penaga
    2. Pura Dalem Bengang, di Br,pekraman Penaga
    3. Pura Dukuh Penaga, di Br,pekraman Penaga
    4. Pura Puseh Karangsuung, di Br Pekraman Sidaparna
    5. Pura Dalem Karangsuung, di Br, Sidaparna
    6. Pura Dukuh Sidaparna
    7. Pura Taman Sari Sidaparna
    8. Pura Bukit Kalanganyar, di Br, Pekraman Kalanganyar.  Pura ini terletak di belahan timur Desa pekraman Adat Metra tepatnya di banjar pekraman Kalangayar. posisinyan agak kedalam sekitar 500 meter dari jalan utama Br, Kalangayar. Namun demikian jalan yang cukup bagus menghubungkan ke pura tersebut, dan merupakan jalan penghubung dengan Br. Puraja Desa Peninjauan. Piodalan di Pura ini jatuh pada Hari Rabu (Buda kliwon Gumbreg). Pura ini khusus diempon oleh warga yang terdaftar di Br. Pekraman Kalangayar.
    9. Pura Sukajiwa, di Sukajiwa Br,pekraman Kalanganyar
    10. Pura Tirta, di Br,pekraman Metra Kelod

    Pura Ratu Pasek, Pura Pedharman Pasek Kayuselem

    1.  Pura Ratu Pasek.
    Pura ini terletak di sebelah timur Pura Penataran Agung. Ketika hendak sembahyang ke Pura Penataran Agung Besakih,bagi warga pasek terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan di Pura Ratu Pasek. Di dalam pura ini terdapat beberapa buah bangunan pelinggih, stana pemujaan yaitu :
    •  Meru Tumpang 7 ( atap bertingkat 7 ),ditujukan sebagai stana parhyangan Mpu Semeru. Beliau merupakan salah satu Putra dari (sugra pakulun) Bhatara Hyang Gnijaya yang berstana di Pura Lempuyang Luhur. Sementara saudara beliau yang lain seperti Mpu Ganha di Dasar Buana Gelgel. Mpu Gnijaya di Lempuyang Madya, Mpu Kuturan di Silayukti.sedangkan Mpu Beradah di Jawa ( Pura Tanjung Sari.).
    • Meru Tumpang 3 ( atap tingkat 3 ) ,ditujukan sebagai parhyangan pesimpangan Mpu Gnijaya ( beliau yang berstana di Lempuyang Madya).
    Piodalan atau puja wali di pura ini dilaksanakan setiap hari Purnamaning sasih Kawulu.Melihat dari bangunan meru yang dibangun, pura ini merupakan atau menjadi penyungsungan keturunan Mpu Semeru dan Mpu Gnijaya.
          
           2 . Pura Pedharman Pasek Kayuselem.

    Mengenai letak dari Pura Pedharman Pasek Kayuselem, yang merupakan putra dharma dari Mpu Semeru dari sumber sumber yang ada belum ada yang menyebutkan. akan tetapi beberapa pelinggih yang ditujukan sebagai stana Mpu Kamareka yang merupakan cikal bakal Pasek Kayuselem telah dibangun di areal Pura Besakih, seperti di sebelah utara Pura Penataran ada bangunan pelinggih untuk Kayuselem. Bangunan ini berjejer menghadap ke utara. Bila bersembahyang, maka pemedek akan menghadap ke arah selatan.

    Di Pura Batu Madeg yang letaknya agak ke barat laut dari Pura Penataran Agung Basakih, juga di bangun pelinngih Meru Tumpang ( tingkat ) 11 selain ditujukan sebagai stana Hyang Wisnu beberapa Meru Tumpang 11 lainya ditujukan sebagai stana Arya Penatih, Arya Kaweruhan, Kayuselem, Arya Pasek Berjo, Warga Pulesari, Dukuh Suladri, Arya Tangkas, Arya Gaduh dan Arya Tirtha Arum.

    Bagi Warga Pasek Kayuselem yang akan sembahyang bakti kepada leluhur di pura Besakih dapat menghaturkan sembah bakti di salah satu bangunan pelinggih tersebut. Bila sujud kepada leluhur ditujukan kepada Aji (Ayah yang mendharma putra Ida Mpu Kamareka) yaitu Mpu Semeru, sujud bhakti di Pura Ratu Pasek. Bila kepada Mpu Kamareka semestinya beliau di stanakan atau dibuatkan Parhyangan sebagai pesimpangan beliau di areal Pura Ratu Pasek. Dengan melihat dari silsilah bahwa Mpu Kamareka adalah putra darma dari Mpu Semeru.

    Jumat, 25 Januari 2013

    Piodalan BHATARA HYANG GURU, Penguasa Manuasia

    Sehari setelah perayaan Tumpek Landep tepatnya REDITE (Minggu) Umanis wuku Ukir maka Hindu melaksanakan Pemujaan kehadapan Idha Bhatara Hyang Guru., Tuhan Yang Maha Esa Penguasa manusia. Sebagai penguasa manusia beliau dstanakan di Sanggar Kemulan (pamrajan). Kepada beliaulah manusia memohon tuntunan, bimbingan, arahan, memohon restu atas segala tindakan perbuatan manusia, sehingga apa yang dilakukan manusia atas dasar kehendak beliau Tuhan Yang Maha Esa.

    Rupanya manusia setelah dianugerahi ilmu pengetahwan, kemakmuran serta kejayaan tidak lantas lupa, sehingga tidak sia sia ilmu pengetahwan , kemakmuran serta kejayaan yang diperoleh. Atau bila manusia masih dalam diliputi kegelapan, dekatlah dan mohon selalu kepada beliau Bhatara Hyang Guru sehinnga terbuka jalan terang, berkat bimbingan dan tuntunan beliau selalu segala sesuatu menjadi mudah, jawaban dari persoalan ditemukan . Bila manusia telah melenceng maka beliau  menegur selalu. mengasihi manusia selalu.

    Selasa, 22 Januari 2013

    CANANG sebagai Wujud Bhakti Persembahan

    Di Kalangan Masyarakat Hindu di Bali serta di daerah daerah penyebarannya istilah Canang bukanlah istilah yang asing lagi. Tetapi bagi mereka yang belum memahami canang itu sendiri lebih-lebih bagi pemeluk non Hindu istilah canang sangat asing. Bila tidak dipahami mungkin akan disalah persepsikan bisa juga akan disalahgunakan. Pada postingan ini Admin ingin berbagi pengetahwan terkait dengan canang.

     Kata Canang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "sirih". Para orang tua biasanya suka makan daun sirih. Ketika menerima tamu juga daun sirih sering disajikan. Tamu kehormatan jaman dulu juga disuguhi daun sirih.Kebiasaan seperti itu masih tetap terpelihara di daerah daerah yang masih kental adat tradisi dan budayanya. Mengamati kebiasaan itu makan daun sirih terdiri dari 'selembar daun sirih, secongkel buah palm, sedikit gambir, pamor, dan ditambah tembakau. Ternyata manfaat dari kebiasaan makan daun sirih gigi para orang tua lebih kuat hanya saja warnanya kelihatan agak coklat kemerahan. Dalam menyuguhkannya dipakai kata mecanang, seperti "silakan mecanang" rarisang mecanang" yang artinya silakan makan daun sirih. Kebiasaan tersebut dilakukan ketika menerima tamu kita sesama umat manusia, lalu ketika kita menerima kehadiran Tuhan Yang Maha Esa bagaimana tatacaranya???

     Menerima tamu kehormatan lebih lebih Tuhan Yang Maha Esa ada di dekat kita tentunya tidak sama.Yang sama terletak pada keiklasan melayani, menerima. Ketika Hindu menerima, melayani, atau juga memohon kehadiran Beliau dekat dengan kita ciptaanya, telah dibicarakan dalam Bhagawadgita berikut: patram puspam phalam toyam yo mebhaktya prayacchati, tad aham bhakty - upartham asnami prayatatmanah " siapaun yang dengan sujud bhakti kepada-KU mempersembahkan sehelai daun,sekuntum bunga, sebiji buah buahan, seteguk air, AKU terima sebagai bhakti persembahan dari orang yang berhati suci. Bhagawadgita IX.26

     Nah untuk persembahan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa harus memenuhi unsur unsur tersebut dalam Bhagawadgita. Jadi bila kita membicarakan canang tidak terlepas dari daun sirih.

     Unsur unsur dalam Canang di Bali
    1. Cemper  (alas) terbuat dari daun kelapa muda (janur) berbentuk segiempat atau lingkaran.
    2. Daun (plawa) yang dipakai seperti daun Kayumas.
    3. Porosan terbuat dari daun kelapa muda, daun sirih, kapur, pinang,
    4. Bunga,
    5. Sampian (jejahitan) terbuat dari daun kelapa muda.
    6. Kembang rampai terbuat dari daun pandan arum yang diiris tipis tipis,
    Susunan Canang persembahan yang paling sederhana terdiri dari unsur unsur tersebut diatas, hanya ketika merangkai dibentuk dalam bentuk bentuk yang berbeda sehingga mempunyai nama penggunaan yang bebeda pula.Dan tidak ditinggalkan ketika menghaturkanya dilengkapi dengan air dan dupa. Pada jaman terdahulu di atas canang dilengkapi juga dengan uang kepeng bolong minimal 1 biji, perkembangan selanjutnya berlaku juga uang logam biasa atau uang kertas. Nilai nominal sangat bervariasi sesuai iklasnya sang bakta..

    Jenis jenis Canang:
    Dari penjelajahan serta sumber sumber yang tersedia maka ada banyak jenis canang sebagai sarana persembahan sebagai ungkapan wujud bhakti kehadapan Hyang Widhi. Yang mana masing masing canang mempunyai intisari komunikasi antara Hyang Widhi dengan Penyembahnya.
    1. Canang Genten
    ( Metaled antuk cemper/ceper,wiadin merupa kadi reringgitan, tetaledane kasusunin antuk plawa, porosan antuk sedah medaging apuh, lan jambe metegul antuk talin porosan, susunin wadah lengissekarlan pandan harum, tur kasusun sekar manut pengiderannyane, Suksmannyane penunggalan kayun suci jagi parek ring Hyang Widhi minakadi Brahma, Wisnu lan Iswara,punika sranane ,jambe apuh lan sirih )
    Alasnya dr ituk2/taledan/cemper diatasnya letakkan plawa, porosan, uras sari/wadah lengis, bunga (utara hitam/ungu, timur putih, selatan merah, barat kuning) di tengahnya rampe kemudian boreh miik.
     
      2. Canang Sari
    ( Taled medaging plawamiwah porosan ,baduwur talednyane medaging sampyan sari ( urassari/ wadah lengis),beras kuning sesantun,minyak wangilan kasusunin antuk sekar manut pangideran. Suksman nyane sain kasucian kayun bhakti ring Hyang Widi Tunggal,napkala ngaskara kahiwangan kahiwangan)

    Alasnya taledan/cemper diatasnya plawa, porosan, tebu, kekiping, pisang emas, 3 bh celemik masing2 berisi burat wangi (akar wangi, beras, kunir, air cendana ditumbuk halus), lenga wangi dan beras kuning lalu uras sari berisi bunga n rampe, boreh miik, uang  kepeng sebagai sesari. 
       
     3.  Canang Gantal
    ( Masaih ring canang genten,maweweh lekesan kekalih,matusuk antuk semat, wyadin metegul antuk talin porodan,duur porosan medaging wadah lengis )
    Pada dasarnya sama seperti canang Genten, hanya pada porosannya diganti dengan 2 lekesan, ada memakai 5,7,9,11 dengan digulung masing-masing kemudian ditusuk diikat dengan tali porosan. Digunakan pada semua upacara (Panca Yadnya).

    4. Canang Tubungan
    (Pateh sekadi canang genten ,nanging porosanne antuk sedah/sirih tubungan,muncuk lekesane metampak dara mategul antuk talin porosan,duwur porosane susunin wadah lengis lan sekar.)

    5. Canang Pengerawos
    (Pateh sekadi canang genten ,nanging medaging kojong papat(4), sowang sowang medaging apuh,medaging taled,susunin antuk tangkih kekalih,sowang sowang medaging minyak wangi lan bija)

    6.  Canang Lengewangi (buratwangi)
     ( Campuran minyak kelapa ring iadeng,miyik miyikan minyak ireng,campurin malem lan menyan, minyak putih buratwangi, campurin kelapa ring akah cendana,menyan majegau ,sranane minakadi menyan  majegaulan cendana mateges Sang Tri Purusa)


     Beberapa canang yang lain dimana susunanya lebih komplek, dibuatnya ketika hari raya tertentu, namun RO-Q belum membahas secara mendetail dan akan diuraikan pada postingan2 berikutnya. seperti :
    Canang Pengeresikan
    Canang Nyahnyah Gringsing
    Canang Payas 
    Canang Ajuman Canang Rayunan
    Canang Pebersihan
    Canang Brekat
    Canang Saji
    Canang Pemendak
    Canang Tajuh
    Canang Yasa
    Canang Rebong
    Canang Saraswati.

    Di antara canang yang telah disebutkan sebagai sarana persembahyangan setiap hari tanpa menghitung hari diambil Canang Genten, atau Canang Sari atau juga Canang Buratwangi. Bila tidak tersedianya sarana tersebut ,Puja Mantram Gayatri atau Puja Mantram Trisandya.

    Nah Demikian sekilas Uraian Canang dari Bali, bila pembaca yang budiman punya pendapat silakan masukan pada komentar. RO-Q tunggu.


               

    Minggu, 20 Januari 2013

    TUMPEK LANDEP,Jatuh pada Sabtu Keliwon wuku Landep

    Tuhan Yang Maha Esa dalam kekuasaan beliau sebagai penguasa Makhlukatau khewan,Hindu memuja beliau dengan sebutan Sanghyang Pasupati. Pasupati berasal dari kata " pasu " yang artinya makhluk/khewan sedang "pati" artinya raja. sehingga Pasupati berarti Raja Penguasa Mahkluk. Lebih spesifik lagi Tuhan sebagai penguasa khewan disebut sebagai Sanghyang Rare Angon, Sedang sebagai penguasa manusia beliau disebut sebagai Sanghyang Guru. Sanghyang Pasupati adalah penguasa Makhluk, yang memberi kejayaan, ketajaman, pikiran, pengetahwan semua makhluk. Pengetahwan yang telah beliau anugerahkan kepada setiap makhluk menjadi jaya tajam sehingga bermanafaat untuk mempertahankan hidup adalah bersumber dari beliau Sanghyang Pasupati Tuhan Yang Maha Esa.

     Atas anugerah tersebut maka Hindu pada Tumpek Landep Sabtu Keliwon wuku Landep memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan Sangyang Pasupati. Pengertian tersebut meluas terhadap peralatan yang turut memperlancar kehidupan manusia di Bali turut mendapat perhatian seperti keris, tomak, terutama alat alat yang terbuat dari besi, baja. Peralatan modern seperti mobil, komputer, dan sejenisnya juga tidak ketinggalan. Perhatian yang diberi berupa dibuatakan upacara. Sebagai puja dan pujian atas kejataman kejayaan pengetahwan tercipta peralatan yang sangat membantu kehidupan manusia. Apapun upacara puja dan pujian ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa Sanghyang Pasupati sebagai pemberi kejayaan ketajaman.

     Demikian beliau dipuja menuntun pikiran manusia ke arah kejayaan keberhasilan. Di Bali di rayakan dengan membuat upacara ditempat penyimpanan senjata sebagai Saghyang Pasupati, Di Merajan sebagi Sanghyang Guru, sementara sebagai penguasa khewan di puja saat Tumpek Uye, dan sebagai Penguasa tumbuh tumbuhan di puja saat Tumpek Wariga. Demikian kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa senantiasa di puja.

    Dengan perayaan peringatan Tumpek Landep pula bahwa setiap mahluk wajib mempertajam, mengasah selalu pengetahwan sejalan pengetahwan yang terus berkembang hingga tidak tak terbatas. Tajam pengetahwan lebih mendekat kepada Hyang Widhi, memohon ketajaman kejayaan kepada Hyang Pasupati. Tentunya diikuti dengan usaha belajar dan belajar.

    Serangkaian upacara Tumpek Landep ada beberapa sarana banten yang bisa dibuat seperti:
    1. Untuk stana di pujanya Hyang Pasupati: sesayut pasupati 1, sesayut jayeng perang 1,sesayut kusuma yudha 1,suci daksina,reresik, peras ajuman dan canang wangi.
    2. Ada pula yang dengan membuat peras penyeneng,sesayut pengambean.
    3. Sebagai penyucian atau pembersihan senjata serta peralatan dibuatkan byakala dan prayascita.
    Untuk di Sanggah Pamrajan dibuat tumpeng putih kuning, dilengkapi pula dengan daksina dan pesucian/pebersih.

    Bila keterbatasan sarana dan prasarana seperti disebutkan maka besar atau kecil, meriah atau sederhana upacara hendaknya atas dasar bhakti dan iklas kepada Hyang Widhi, sesuai pedoman Bhagawadgita sloka IX.26.

    Terima kasih telah membaca . Mau dikomentar silakan aja!


    Selasa, 15 Januari 2013

    CARA MEMBUAT SUB MENU PADA MENU UTAMA DI BLOGSPOT


     Salam Sukses

    Sekarang banyak sekali informasi tentang cara menambah / membuat sub menu untuk menu utama di internet. Kita bisa dengan mudah mencari informasi tersebut hanya dengan mengetikkan kata tertentu sesuai maksud yang diinginkan pada salah satu mesin pencari (search engine) seperti google.com , maka akan tertera informasi yang kita inginkan.


    Berdasarkan pengalaman saya, dari beberapa informasi yang kita maksud, terkadang kurang jelas cara atau langkah-langkah yang mesti dilakukan. Apalagi seperti saya yang masih awam dengan pengetahuan tentang blogger ini. 



    Karena itu, saya akan membagi pengalaman saya tentang suatu informasi yaitu cara membuat sub menu pada menu utama di blogspot”.
    Sebelumnya, saya sangat berterima kasih kepada Mas Ahmad Rifai (http://blog.ahmadrifai.net/2012/03/membuat-menu-serta-sub-menu-tanpa.html) walaupun kita belum saling mengenal satu sama lain.


    Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan :
    1. Klik Menu Desain 
    1. Pilih Menu Template lalu pilih menu Edit HTML 
    1. Pilih/klik menu Lanjutkan
    1. Pilih/klik menu Expand Template Widget
    5.      <div class='main-outer'>atau
    <div id='main-wrapper'>atau <div id='main'>
     Cari scrift berikut :



    Agar lebih mudah, klik saja F3 pada keyboard lalu pilh salah satu scrift diatas. Berdasarkan pengalaman saya setelah membolak balik informasi di www.google.com maka yang cocok adalah :
    div class='main-outer'>
    Bisa jadi beda dengan template yang lain…

    Setelah dapat, copas scrift berikut tepat diatas scrift yang dicari tadi : 

    <style>
    /* -- Menu Horizontal + Sub Menu-- */
    #cat-nav {background:#156994;margin:0 15px;padding:0;height:35px;}
    #cat-nav a { color:#eee; text-decoration:none; text-shadow: #033148 0px 1px 0px;border-right:1px solid #156994;}
    #cat-nav a:hover { color:#fff; }
    #cat-nav li:hover { background:#000; }
    #cat-nav a span { font-family:Verdana, Geneva, sans-serif; font-size:11px; font-style:normal; font-weight:400; color:#fff; text-shadow:none;}
    #cat-nav .nav-description { display:block; }
    #cat-nav a:hover span { color:#fff; }
    #secnav, #secnav ul { position:relative; z-index:100; margin:0; padding:0; list-style:none; line-height:1; background:#0d5e88; }
    #secnav a { font-family:Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-style:italic; font-weight:700; font-size:14px; display:block; z-index:100; padding:0 15px; line-height:35px; text-decoration:none;}
    #secnav li { float:left; width: auto; height:35px;}
    #secnav li ul  { position: absolute; left: -999em; width: 200px; top:35px}
    #secnav li ul li  { height:30px; border-top:1px solid #fff; }
    #secnav li ul li a  { font-family:Verdana, Geneva, sans-serif; width:180px; line-height:30px; padding:0 10px; font-size:11px; font-style:normal; font-weight:400; color:#eee; }
    #secnav li ul ul  { margin: -30px 0 0 180px; }
    #secnav li:hover ul ul, #secnav li:hover ul ul ul, #secnav li.sfhover ul ul, #secnav li.sfhover ul ul ul { left:-999em; }
    #secnav li:hover ul, #secnav li li:hover ul, #secnav li li li:hover ul, #secnav li.sfhover ul, #secnav li li.sfhover ul, #secnav li li li.sfhover ul { left: auto; }
    #secnav li:hover,#secnav li.hover  { position:static; }
    #cat-nav #secnav {width:100%;margin:0 auto;}
    </style>
    <div id='cat-nav'>
    <ul class='fl' id='secnav'>
    <li><a href='#'>menu</a></li>
    <li><a href='# '>menu</a></li>
    <li><a href='# '>menu</a>
    <ul id='sub-custom-nav'>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    <li><a href='#i'>sub menu</a></li>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    </ul>
    </li>
    <li><a href='#'>menu</a>
    <ul id='sub-custom-nav'>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    </ul>
    </li>
    <li><a href='#'>menu</a>
    <ul id='sub-custom-nav'>
    <li><a href='#'>sub menu</a></li>
    </ul>
    </li>
    <li><a href='#'>menu</a></li>
    <li><a href='#'>menu</a></li>
    <li><a href='#'>menu</a></li>
    </ul>
    </div>


    PENJELASAN :berhasil nengah
      • Ganti tanda # (warna biru) dengan link/url yang anda inginkan. Bisa jadi link posting atau label (katagori) yang ada pada blog anda.
      • Ganti Tulisan warna biru dengan menu dan sub menu yang anda inginkan.
      • Setiap sub menu bisa ditambah atau dikurangkan sesuai keinginan. 

    7. Setelah itu klik Pratinjau dulu untuk memastikan scrift sudah benar . Lalu simpanlah/save. Dan tutup edit HTML tersebut.

    Saran : back up dulu template anda sebelum merubah/menambah scrift diatas, agar bisa dimanfaatkan kembali jika ada masalah dengan penambahan srcritf diatas.

    8. Untuk menghilangkan tampilan tampilan dabel dengan Laman Utama, 

    Maka ikutilah saran berikut :
    ·         Masuk ke Menu Laman 
    ·         Lalu pilih tampilan halaman dengan memilih "jangan tampilkan"
    ·         Simpan setelan, maka laman utama akan tampil sendiri sesuai dengan scrift yang kita ketikkan tadi.
    Blog sudah bisa dipublikasikan...

    Semoga sharing yang saya buat ini bisa bermanfaat dan menambah khazanah pengetahuan kita semua.