Mengurai asal kata Kawitan yang berasal dari kata wit” yang
berarti asal, pada penulisan ini ada sebuah kata yang sering kita dengar
diantara masyarakat kita yaitu SALAH
KAWITAN. Yang di maksud dengan salah kawitan disini yaitu sekelompok individu
atau individu yang berasal dari golongan/soroh keluarga tertentu yang mulanya mengakui
dirinya golongan/soroh tertentu lalu pindah/berubah mengakui dirinya
golongan/soroh tertentu lain. Sebagai contoh awalnya mengaku warga pasek Gelgel
kemudian pindah menjadi Warga Pasek Kayuselem atau yang lainnya.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perpindahan
tersebut.
- Menganggap sebuah soroh adalah derajat atau level lebih tinggi dari sebelumnya.
- Hasil dari mepeluas, nunas bawos, beras jinah /baas pipis, bahwa kawitannya bukan yang saat ini.
3. Mengharapkan rejeki lebih besar, atau lepas dari musibah malapetaka,
masalah2 kehidupan material.
Alasan alasan seperti itu cukup masuk akal. Sebagai umat manusia
wajib berusaha untuk memperbaiki kehidupannya. Lalu apakah benar dengan pindah
kawitan derajat kita meningkat???? Apa
ya kawitan kita yang sekarang salah????? Lalu apa benar juga dengan pindah
kawitan rejeki kita menjadi lebih besar bebas dari masalah masalah duniawi???? Pada beberapa kasus bisa jadi iya. Hal itu
dapat diiyakan karena setelah pindah kawitan dirinya sudah merasa derajatnya
lebih tinggi. Kemudian kehidupan keluarganya berangsur angsur membaik, rejeki
lancar, jarang kena musibah.Sanak keluaraganya yang awalnya sakit menjadi
sembuh.
Apa yang yerjadi sesungguhnnya di balik itu semua??????
Pindah kawitan tidaklah mudah semudah membalikan telapak tangan. Ada
konsekwensi resiko yang siap harus ditanggung. Baik atau Buruk. Menjadi lebih
baik atau sebaliknya. Pada umumnya mereka yang melakuakan itu adalah upaya
mencoba.Jika berubah kearah lebih baik dianggap benar tetapi bila tidak ada
perubahan atau malah lebih buruk dianggap salah tidak tepat. Maka akan kembali
kepada kawitanya yang semula. Kehidupan kan tidak konstan, selalu ada
perubahan, diibaratkan seperti roda berputar. Pada saat kita telah pindah
kehidupan kita rasa lebih baik lalu kemudian kita kembali mengalami kemunduran
setelah selang waktu lalu apa kita akan pindah kawitan lagi lalu katakan salah
kawitan????
Mengenal lelintih kawitan merupakan sikap yang mulia sebagai
sikap hormat kepada leluhur. Bagaimana perjalanan beliau hingga sampai disuatu
tempat. Bila kita tahu tempat dimana Leluhur distanakan ketika adanya pujawali
berkesempatan tangkil menyampaikan rasa hormat dan bakti kita.Bagaimana
perjuangan beliau semasa hidupnya. Lebih lebih leluhur yang telah berjasa semasa
hidupnya, sehingga bisa menjadi suritauladan bagi keturunannya. Mereka yang
beruntung bisa mengenal lelintih leluhurnya secara lengkap. Tetapi mereka yang
kurang beruntung mungkin ada yang tidak mengenalnya sama sekali.
Sesungguhnya bila kita bisa meyakini kalau leluhur kita
adalah sama yaitu satu kawitan Tuhan Yang Maha Esa tentu tidak ada istilah
salah kawitan sehinnga pindah ke kawitan lain. Tidak ada yang lebih rendah atau
lebih tinggi diantara sesama ciptaan. Tuhan asal mula semuanya. Dimanapun yang
dipuja hanya Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali yang di puja lain dari itu. Yang memuja hantu, roh, atau setan dapat disebut
salah kawitan.