Minggu, 16 Desember 2012

PURA KAWITAN WARGA KAYUSELEM DAN POHON BERINGIN


Sebagai Warga Kayuselem adalah sewajibnya mengetahwi keberadaan tempat ibadah,dimana tempat untuk lebih mendekatkan diri kepada penciptanya.Adalah suatu kebahagiaan dan kebanggaan,dimanapun kita berada saat ini bisa datang untuk menyampaikan rasa hormat,sujud,dan juga bakti.Walaupun kita tahu jalan dharma ada empat jalan yang kita bisa tempuh yang kita kenal dengan Catur Marga Yoga.Salah satunya yaitu Bhakti Marga Yoga.
Menuruni jalan di Penelokan-Kintamani menuju tepian Danau Batur hingga sampai di desa Songan,kemudian menaiki perbukitan hingga sampailah kita di tempat dimana terpasang dengan jelas PURA KAWITAN WARGA KAYUSELEM.Pura tersebutlah yang mendapat pengakuan  sebagai Pura Kawitan Warga Kayuselem oleh Pemeintah Kabupaten Bangli,yang diresmikan tanggal 30 April 1995.Kalau kita perhatiakan memasuki halaman depan pura, tampak dengan jelas pura menghadap arah terbitnya matahari.
Sebelum memasuki halaman utama mandala pura,tampak berdiri megah bangunan gelung kori diapit candi bentar menambah keagungan pura.Tampak pula kerimbunan pohon beringin yang tumbuh di halaman utama mandala pura.Tumbuh begitu rindangnya.Pohon beringin tersebut sarat dengan makna.Karena sesuai dengan bunyi dari Prasasti Babad Kayuselem (palet 53 pawos 4) bahwa pohon beringin tersebut adalah bukti atau pertanda Bhatara Lelangit telah di sunya taya dan telah berkenan melaksanakan tirta gumana.Rasanya tidak terlalu berlebih bila kita sebagai Warga Kayuselem memuliakanya.Adapun caranya adalah dengan cara cara yang tidak bertentangan dengan kitab suci ajaran Hindu yaitu Weda.
Memuliakan pohon beringin tidaklah keliru, di dalam Bhagawad gita sloka 10.26 telah tertulis jelas “assvatthah sarva vrksanam   devarsinam ca naradah     gandharvanam citrarathah   siddhanam kapilo munih”  Di antara semua pohon, Aku adalah pohon beringin. Di antara resi resi di kalangan para dewa Aku adalah Narada.Di antara Gandharva Aku adalah Citraratha,dan diantara mahluk  mahluk yang sempurna Aku adalah resi Kapila.

Demikian megahnya Anugerah yang kita terima sebagai warga Kayuselem.Hal tersebut baru hanya yang sifatnya  dilihat dengan kasat mata.
Dan bagi yang telah menerimanya janganlah lupa untuk berbagi kepada sesama keluarga besar Warga Kayuselem.Apapun Anugerah yang engkau terima.

Bagi mereka yang kurang beruntung sudah saatnya mendapat uluran tangan apapun yang bisa engkau perbuat untuk saudara-saudara kita,juga untuk Kahyangan sebagai salah satu bentuk BHAKTI.
Semoga Tuhan Yang Maha Pencipta Bhatara Kawitan melipatgandakan kejayaanmu.

Kamis, 13 Desember 2012

DATANG SAAT PUJA WALI IDA BHATARA KAWITAN

Om Swastiastu
Salam Bahagia Untuk Kita semua,semoga apa yang kita perbuat adalah yang baik.
Senang rasanya bisa menulis,membuat  sebuah postingan yang sekiranya memberi manfaat untuk kita semua.Postingan ini adalah bermaksud untuk memberi suatu gambaran akan sebuah pertanyaan yang datang kepada roQ. Sehingga nantinya akan memperdalam keyakinan kita kepada Sanghyang Widhi (OM) Tuhan Yang Maha Esa.
Pada postingan sebelumnya ada menyebutkan bahwa  kita perti sentana agar datang menghaturkan puja wali pada hari Tilem Kedasa ( sesuai dengan Bhisama.).Disisi lain  Bhagawadgita IX-25
Yanti deva vrata devam
Pitra yanti Pitr-vratah
Bhutani yanti bhutejya
yanti mad-yajino' pi mam

Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan diantara para dewa,
Orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur,
orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah makhluk-makhluk seperti itu, dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.

......menyebutkan demikian, Nah dari pembaca yang budiman timbul sebuah pertanyaan...” Mohon pencerahannya, bila dibandingkan dengan isi bhisama yang mengharuskan datang pada saat puja wali, jadi Orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur? ampura yening wenten iwang atur pada Bhagawadgita IX-25
Di Bali kegiatan upacara puja wali tidak lagi merupakan kegiatan asing bagi umat Hindu di Bali Khususnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di setiap pura,baik pura yang disebut Sad Khayangan, Pura Desa ( Khayangan Tiga),Pura penyungsungan sebuah soroh warga atau keluarga seperti  Pura Panti,Paibon,atau pun Sanggah disebut juga Merajan.Puja Wali dilaksanakan umumnya setiap enam bulan sekali sesuai kalender Hindu Bali. Kepada siapa sesungguhnya Puja Wali itu ditujukan????? Saat kita melaksanakan Puja Wali di Pura Penyungsungan Soroh Warga.
Memaknai kita sebagai perti sentana wajib datang pada saat puja wali dapat diterangkan sebagai berikut :
1.       Puja Wali yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali sesuai dengan hari yang telah ditetapkan , merupakan saat Ida Batara Kawitan turun dari Khayangan disamping juga kita memohon kehadiran Beliau.
2.       Puja Wali adalah kesempatan hari saatnya perti sentana menyampaikan rasa hormat,bakti.Kalau diumpamakan seperti seorang anak yang tingal ditempat yang jauh sekali waktu datang menyampaikan hormat kepada orang tua bagaimanapun keadaan kita.Dengan demikian sadar atau tidak sadar kehidupan kita meningkat. Walaupun beliau telah berada di alam yang berbeda.Menghormati jasa jasa Beliu. Bertemu dengan sanak saudara mempererat tali persaudaraan.Saatnya untuk saling mendoakan kepada beliau agar mendapat tempat yang mulia dan kita didunia selalu dalam keberkahan dan selamat dimanapun berada.
3.        Bhisama yang mengharuskan datang pada saat puja wali, saat tersebut pula kesempatan preti sentana bersama sama melaksanakan pemujaan kepada Hyang Pecipta.Dari alam sunya Leluhur menghantarkan pemujaan,dan dari alam yang disebut maya ini para pemangku,sulinggih menghantarkan pemujaan,dan dari hati ketulusan buana alit menghantarkan pemujaan hanya kepada Hyang Pencipta.Dengan demikian semoga keberkahan senantiasa.
4.       Saat Puja Wali walau beliau telah dialam yang berbeda beliau masih cinta,masih memperhatikan, memberi nasihat ,memberi peringatan kepada kita umat manusia khususnya perti sentana  agar tidak pernah tergelincir dari jalan dharma, agar kita selalu ingat bakti  kepada Hyang pencipta. Ketika kita lahir yang kita tahu yang menciptakan kita adalah hanya orang tua( ayah ibu),Dari ayah ibu kita tahu yang menciptakan kita kakek nenek. Dari beliau kita tahu keberadaan kita oleh leluhur, Dari leluhur kita tahu pencipta kita adalah betara kawitan. Dari betara kawitan kita tahu asal kita. Lalu siapa betara kawitan?? Betara Kawitan adalah asal mula manusia. Asal Mula manusia tidak lain adalah Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa.Kata Kawitan berasal dari kata wit yang berarti asal.
5.       Jadi memuja Betara Kawitan adalah memuja Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa. Datang saat puja wali adalah saat bersama sama memuja Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Demikianlah sekelumit pembahasan semoga bisa memberi sebuah gambaran sebagai pencerahan, sekiranya memberi manfaat kepada kita semua.