Sabtu, 12 Januari 2013

BANYU PINARUH-

Hari pertama dalam sistem wuku kalender bali, yang mana dalam satu wuku berlangsung selama tujuh hari demikian seterusnya. Dalam satu putaran dimulai setiap 210 hari terdiri dari 30 wuku.Tiap Wuku dimulai pada hari Minggu ( Redite ).Wuku pertama yaitu Wuku Sinta. Tepat pada Redite Paing Wuku Sinta, Umat Hindu di Bali melaksanakan prosesi upacara yang dinamakan BANYU PINARUH. Banyu Pinaruh sendiri berasal dari kata Banyu yang artinya Air sementara Pinaruh berarti Pengetahwan..Jadi pada hari ini Umat Hindu mandi ilmu pengetahwan. Salah satunya ilmu pengetahwan yang disabdakan atau diwahyukan ( kitab suci) Hyang Widi.

Kita ketahwi bahwa sehari sebelum Banyu Pinaruh ini adalah Hari Raya Saraswati dimana hari Ilmu pengetahwan diturunkan. Bermacan tradisi ataupun cara yang umat Hindu laksanakan menyambut turunnya Ilmu Pengethwan suci itu. Begitu juga Dalam kaitan mandi ilmu pengetahwan pada pagi sebelum matahari terbit melaksanakan mandi air suci (melukat). Mandi air suci dimaksud adalah mandi pada sumber mata air yang bersih belum tercemar. Atau bila tidak memungkinkan karna faktor lingkungan yang jauh dari mata air dapat dengan metirta air kumkuman ( air yang disucikan). Ini bermakna sama yaitu itinya pada pembersihan badaniah dari debu kotoran  bisa mengurangi efeck kontaminasi pengaruh buruk badaniah terhadap atma yang bersemayam di badan setiap mahluk., sehingga atma selalu dekat dengan penciptanya. Dengan mandi ( melukat ) air suci adalah mempersembahkan  tempat yang nyaman suci kepada Hyang Widi yang selalu ada di setiap mahluk, termasuk manusia, khususnya pada diri kita yang menempuh jalan ini. Inilah juga salah satu bakti atau yadnya.

Selesai prosesi melukat laksanakan kewajiban sembahyang sujud kepada Hyang Widi Yang Maha Guru.Puja dan Puji syukur atas anugerah ilmu pengetahwan yang melimpah.Pagi hari berbekal ilmu pengetahwan yang telah kita terima kita telah siap melaksanakan kewajiban kita selanjutnya seperti mencari rejeki sebagai kewajiban dan tanggung jawab terhadap keluarga. Demikianlah ilmu pengetahwan suci (salah satunya Kitab Suci) yang bisa melukat atau membersihkan manusia dari pikiran, perkataan, perbuatan kotor. Air adalah untuk melukat badaniah.

Dalam buku Bhagawad Gita IV.36 mengatakan " Api ced asi papebhyah, sarwabheyah papa krt,tamah, sarwa jnana peavenaiva  vriijinam santarisyasi."  yang berarti," walau engkau paling berdosa di antara yang memiliki dosa, dengan ilmu pengetahuan, lautan dosa akan dapat engkau seberangi".

Beberapa tradisi yang sering dilaksanakan:
  1.  Mempersembahkan sesajen berupa labaan nasi kuning serta loloh di merajan, setelah menghaturkannya, kemudian diakhiri dengan nunas lungsuran.
  2. Upakara, (tetandingan banten), diaturkan 
    • labaan nasi pradnyan, 
    • jamu sad rasa dan air kumkuman. 
    • Setelah diaturkan pasucian / kumkuman labaan dan jamu, 
    • dilanjutkan dengan nunas kumkuman, 
    • muspa, 
    • matirta
    • nunas jamu, dan 
    • labaan Saraswati / nasi pradnyan barulah upacara diakhiri / lebar. 

Tidak ada komentar: